Sejak diresmikannya pos sekat di wilayah barat dan timur Buleleng pada 23 Juni lalu, sebanyak 112 orang yang masuk ke wilayah Buleleng telah dilakukan rapid test. Dari rapid test tersebut, seluruhnya mendapatkan hasil non reaktif. Ini dilakukan sebagai upaya pencegahan dini terjadinya penularan Covid-19 oleh orang yang datang dari luar daerah Kabupaten Buleleng.
Dengan adanya pos penyekatan, khususnya yang terdapat di lingkungan Labuan Lalang, Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak dapat mengantisipasi sekiranya terdapat orang-orang yang lolos dalam pantauan di pelabuhan Gilimanuk. Sehingga dipastikan orang yang masuk ke Buleleng sudah mengantongi hasil rapid test. Pos penyekatan tersebut diharapkan juga dapat mengurangi peluang terjadinya imported case dari luar daerah. “Sesuai dengan keputusan Bupati Buleleng, pos sekat akan dilaksanakan selama 30 hari dengan berbagai evaluasi. Jika nanti keputusan Gubernur Bali terkait dibukanya aktivitas sosial di Bali sudah ditetapkan, tentu pos penyekatan ini akan menyesuaikan,” ujar Sekretaris Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd saat melakukan jumpa pers terkait update perkembangan penanganan Covid-19 di Buleleng secara virtual bersama dengan para awak media, Minggu (28/6).
Selain itu, saat ini data perkembangan penanganan Covid-19 di Buleleng menunjukkan angka 88,17 persen pada tingkat kesembuhan pasien. Penambahan satu Pasien Dalam Pemantauan (PDP) yang dinyatakan negatif Covid-19. Pasien dengan kode PDP-111 dinyatakan negatif setelah dilakukan swab test sebanyak dua kali dengan hasil negatif. Namun GTPP Kabupaten Buleleng tetap menekankan kepada masyarakat untuk menghindari penularan yang bersifat masif. “Oleh karena itu, masyarakat yang ada di kota maupun di desa yang memiliki riwayat interaksi di daerah klaster penularan seperti di pasar, untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan,” imbuh Suyasa.
Untuk Perkembangan penanganan Covid-19 di Buleleng saat ini menunjukkan bahwa Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terkonfirmasi secara kumulatif di Buleleng sebanyak 93 orang, sembuh secara kumulatif 82 orang, dalam perawatan sebanyak 10 orang dan satu orang di rujuk ke Denpasar.