Melalui lomba makan buah serangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) ke-419 Kota Singaraja, masyarakat diajak untuk mencintai dan bangga dengan produk buah lokal Buleleng.
Lomba makan buah lokal di gelar Pemerintah Kabupaten Buleleng dalam hal ini Dinas Pertanian, Jumat (24/3). Usai jalan santai, peserta lomba makan buah yang terdiri dari aparat pemerintahan dan masyarakat umum mengikuti lomba di areal Taman Kota Singaraja. Dalam lomba tersebut peserta diharuskan menghabiskan buah-buahan lokal seperti pisang, salak, rambutan, dan anggur. Semuanya merupakan hasil produksi petani Buleleng. Tak tanggung-tanggung, Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana bersama Sekda Buleleng Gede Suyasa, Ketua DPRD Gede Supriatna, Forkopimda, dan Pimpinan SKPD/BUMD juga mengikuti lomba makan buah.
Disela-sela lomba, Pj Bupati Ketut Lihadnyana mengatakan Buleleng memiliki banyak potensi khususnya produk hortikultura yanhlg bisa menghasilkan. Potensi inilah yang dibangkitkan untuk meningkatkan perekonomian Buleleng. Tak bisa dipungkiri jika produk buah impor masih disukai masyarakat. Namun dengan lomba makan buah lokal ini, sekaligus memberikan pandangan kepada masyarakat bahwa buah lokal tak kalah kualitasnya. Meski tidak bisa dibandingkan dengan produk impor sesuai jenisnya. "Tidak bisa apple to apple. Kalau begitu mestinya salak dengan salak. Tetapi dari semua itu bagaimana kita bisa mendorong masyarakat untuk mencintai produk lokal kita. Melalui HUT kota ini kita jadikan momentum untuk jengah kepada buah lokal. Mencintai dan bangga dengan produk lokal kita,"tegasnya.
Pj Bupati Lihadnyana menjelaskan lomba makan buah lokal ini menjadi sebuah gerakan. Yang seharusnya dipelopori oleh aparat pemerintahan terlebih dahulu. Sementara penggunaan buah lokal dalam kehidupan sehari-hari sudah diatur dalam peraturan gubernur (pergub) nomor 99 tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan, dan Industri Lokal Bali. "Pada prinsipnya transformasi ekonomi adalah menggairahkan sebuah potensi untuk mendorong ekonomi kita bergerak. Contohnya seperti hari ini,"ujarnya.
Soal kemampuan dan keinginan masyarakat menggunakan produk buah, Pj Bupati Lihadnyana mengaku memang tidak bisa memaksakan. Namun harus ada usaha yang lebih agar produk buah lokal kualitasnya semakin baik. "Kalau masyarakat kita tidak bisa memaksa. Tapi tetap kita mengimbau. Terlebih Dinas Pertanian kita dorong untuk bisa membina petani agar menghasilkan buah yang berkualitas," tutupnya.