Bupati Tekankan Pengaturan Penggunaan Lahan untuk Pertanian Buleleng Berkelanjutan
Admin umumsetda | 11 Juni 2021 | 303 kali
Dalam usaha-usaha mengembangkan pertanian, permasalahan yang diselesaikan bukan hanya hulu dan hilir saja. Namun yang juga mendesak adalah pengelolaan penggunaan lahan untuk mewujudkan pertanian yang berkelanjutan.
Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, dalam acara Milenial Smart Farming, yang diadakan di Desa Gobleg, Kecamatan Banjar, Buleleng (11/6). Acara ini dihadiri langsung oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia Syahrul Yasin Limpo, Deputi IV Bidang Koordinasi Ekonomi Digital Ketenagakerjaan dan Usaha Mikro Kecil Menengah Mohammad Rudy Salahuddin, Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto dan undangan terkait lainnya.
Dalam sambutannya, Agus Suradnyana menyampaikan bahwa penggunaan lahan pertanian yang tidak dikelola dengan baik akan berimbas pada konservasi air. Tidak seimbangnya penggunaan lahan, membuat pasokan air di dataran rendah di Buleleng kerap terganggu. “Mata air dibawah sekarang berkurang, karena adanya penebangan. Daerah holtikultura harus dijaga dengan baik jangan sampai airnya tidak ada ke bawah.” ujarnya.
Dirinya menyatakan tata kelola penggunaan lahan bukanlah hal yang mudah untuk dikerjakan, karena berbenturan dengan harga. Dahulu, di dataran tinggi Buleleng banyak ditanami kopi dan pohon-pohon besar, berbeda dengan kondisi saat ini. “Dulu banyak ditanami kopi arabika dan pohon besar jadi sungai di bawah punya air. Sekarang banyak tanaman bunga di atas, cengkeh di bawah, jadi air susah di bawah,” jelasnya.