(0362) 21985
bagumumsetdabuleleng@gmail.com
Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Buleleng

Bupati Buleleng Tekankan Peran Strategis Kepala Sekolah dan Integritas dalam Transformasi Pendidikan Buleleng

Admin umumsetda | 13 Juni 2025 | 16 kali

Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan serta mendorong budaya antikorupsi dan inovasi digital, Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra menekankan peran penting kepala sekolah dalam mewujudkan transformasi sistem pendidikan yang transparan, akuntabel, dan berkualitas di Kabupaten Buleleng.

Hal ini disampaikannya saat memberikan arahan pada Acara Pengarahan Bupati dan Sosialisasi Anti Korupsi Dalam Dunia Pendidikan di Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja, Jumat (13/6/2025).

Sutjidra menjelaskan bahwa kepala sekolah tidak hanya sekadar pejabat administratif, melainkan juga agen perubahan yang memimpin serta menggerakkan seluruh elemen pendidikan demi kemajuan siswa dari tingkat PAUD hingga jenjang SMP dan SMA. Saat ini, Kabupaten Buleleng memiliki 758 satuan pendidikan baik negeri maupun swasta. Beberapa langkah strategis telah dan akan ditempuh guna mengatasi berbagai permasalahan dalam dunia pendidikan. Pada tanggal 19 Mei 2025, 98 guru telah ditugaskan menjadi kepala sekolah melalui sistem Kepala Sekolah Pengawas Sekolah (KSPS) untuk mengisi kekosongan jabatan. Pada tanggal 3 Juni 2025, juga telah dilakukan rotasi terhadap 93 kepala sekolah yang telah menjalankan tugas lebih dari satu periode melalui sistem Integrate Mutasi (I-Mute).

“Langkah inovatif ini diharapkan dapat menyuntikkan energi baru serta ide-ide kreatif di setiap satuan pendidikan sehingga dapat mengelola proses pembelajaran secara optimal,” jelasnya.

Tak hanya itu, Bupati asal Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan ini juga menyoroti masalah serius yang tengah dihadapi dunia pendidikan, yakni ditemukannya ratusan siswa SMP yang belum lancar membaca. Masalah ini menjadi catatan penting bagi pemerintah daerah dan seluruh elemen pendidikan. Seluruh kepala sekolah beserta guru diminta untuk memperhatikan anak didiknya melalui pendampingan membaca, menulis, dan menghitung secara intensif sebelum melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.