Mendorong efisiensi penggunaan anggaran, Pj Bupati juga hidup sangat sederhana. Dalam merumuskan anggaran belanja ia juga mencoret beberapa poin yang dianggap tidak perlu contohnya anggaran untuk pembelian baju kerja. Kemudian pada setiap kegiatan pembangunan, pihaknya mengajak dunia usaha untuk bekerja sama melalui CSR.

Dua setengah tahun menjadi Penjabat Bupati Buleleng, Lihadnyana juga memperhatikan tenaga non-ASN untuk mendapatkan status kepegawaian yang jelas. Hingga akan berakhirnya masa kepemimpinan Pj Lihadnyana, seleksi PPPK tahap I sudah memasuki penyerahan persetujuan teknis Nomor Induk PPPK. Artinya seluruh peserta seleksi PPPK tahap I tinggal menunggu NIP-nya turun dari pusat.

Diakhir acara, Pj Bupati mengungkapkan harapannya kepada bupati dan wakil bupati terpilih. Ia juga mengajak masyarakat untuk memberikan kesempatan, dukungan, dan masukan sehingga arah dan target Buleleng menjadi jelas. Dan kita semua semakin bangga menjadi masyarakat Buleleng.