Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana mendorong upaya peningkatan capaian vaksinasi dosis ketiga atau booster Covid-19 di Kabupaten Buleleng.
Hal tersebut diungkapkan saat pelaksanaan rapat bersama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng serta pimpinan dan jajaran Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buleleng, di Ruang Rapat Rumah Jabatan Bupati Buleleng, Rabu (14/9/2022) sore.
Ketut Lihadnyana mengatakan selain menjalankan amanat untuk mengurus pemerintahan di Kabupaten Buleleng, ia juga ditugaskan dalam upaya penanganan pandemi Covid-19 di Buleleng. Ia menilai, walaupun koordinasi dan segala upaya telah dilakukan dengan baik pada pelaksanaannya, namun vaksinasi dosis ketiga ini harus dilakukan dengan cara yang berbeda. Berbeda dari vaksinasi pertama dan kedua.
“Animo masyarakat dalam melakukan vaksinasi pertama, kedua dengan ketiga itu tentu berbeda. Dulu kalau belum vaksin mereka tidak dibolehkan bepergian. Oleh karena itu strategi pelaksanaan vaksinasi dosis tiga harus berbeda dari pertama dan kedua,” katanya.
Lebih lanjut dikatakan bahwa sekarang ini vaksin dosis tiga memang menjadi program yang sangat penting di seluruh daerah. Kepala Dinas Kesehatan beserta jajaran harus memacu dan mempercepat penyelesaian masalah vaksinasi booster ini.
“Jangan lagi kita melakukannya secara pasif, kalau ada yang datang baru di vaksin. tetapi harus ada kekuatan-kekuatan sosial dimasyarakat dan ada pertemuan dari lembaga yang ada di masyarakat itu harus digerakkan secara masif,” ujar Lihadnyana.
Oleh karena itu, lanjut Lihadnyana, ia juga akan mengumpulkan seluruh Kepala Desa yang ada di Kabupaten Buleleng untuk membicarakan masalah ini dalam waktu dekat. Jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng, dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng diminta untuk selalu ikut dalam rapat desa. Sehingga tahu kendala yang dialami di desa.
“Koordinasi antara Kepala Dinas dan seluruh jajarannya harus tetap terjalin dengan baik. jika ada kendala, utamanya di desa, koordinasi dengan aparat desa, kapan ada rapat desa itu diikuti,” tuturnya.
Selain itu, seluruh Puskesmas yang ada di Buleleng juga diminta agar semua masalah vaksinasi Covid-19 ini bukan menjadi tanggung jawab dari tingkat kabupaten saja. Ini harus dikerjakan, dilakukan secara kolaboratif, dan kerja bersama. Kepala Dinas Kesehatan agar tetap melaporkan data kepada Lihadnyana selaku Penjabat Bupati Buleleng serta melakukan evaluasi. SKPD terkait harus melihat juga kenapa capaian tingkat vaksinasi di daerah lain lebih besar dari Buleleng. Strateginya seperti apa, itu juga bisa dilakukan.