Penataan Danau Buyan di Kabupaten Buleleng, Bali untuk menjadi salah satu destinasi wisata alam di Buleleng tengah digarap secara serius. Pada penataan tersebut, terdapat tiga hal penting yang menjadi tujuan utamanya. Ketiga hal tersebut yakni pemanfaatan danau untuk kebutuhan air bersih, pemberdayaan masyarakat, serta pelestarian lingkungan.
Hal itu dikatakan Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana saat Sosialisasi Master Plan Revitalisasi Penataan Kawasan Danau Buyan, bertempat di Ruang Rapat Lobi Kantor Bupati Buleleng, Rabu (19/8/2020).
Danau Buyan dan Tamblingan merupakan danau yang memberikan kontribusi terhadap kebutuhan air di Buleleng tengah. Namun jika diamati terdapat dua persoalan yang ditemukan. Pada danau Buyan sebelumnya terjadi sedimentasi dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida telah berkali-kali melakukan upaya pencegahan. Dari hal tersebut seolah-olah danau hanya berfungsi sebagai penampungan air hujan dan air limbah yang ada di wilayah sekitarnya. “Kalau itu dibiarkan tentu sangat berbahaya. Sehingga perlu dilakukan penataan agar dapat dialihfungsikan menjadi danau yang dapat menghasilkan air bersih,” ujar Bupati Agus Suradnyana.
Selain itu, lanjut Agus Suradnyana, jika nanti penataan selesai dan kegiatan wisata sudah mulai berjalan tentu masyarakat sekitar akan dapat memanfaatkan hal itu untuk meningkatkan taraf ekonomi. Penataan Danau Buyan sebagian besar berbasis pada wisata alam. Tidak banyak bangunan permanen yang akan didirikan nantinya. Melainkan lebih menonjolkan kelestarian alam dan lingkungan, seperti salah satunya budidaya stroberi. Seluruh konsep yang akan diterapkan memang berbeda dari wisata danau lainnya. “Maka tentu tidak hanya dari salah satu sisi saja yang ditata, tetapi menyangkut secara keseluruhan. Bagaimana desa adat Pancasari dalam menjaga dan pemberdayaan lingkungannya.” imbuhnya.