(0362) 21985
bagumumsetdabuleleng@gmail.com
Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Buleleng

PEMKAB BULELENG UJI COBA ECO ENZYM UNTUK JERNIHKAN AIR SUNGAI BULELENG

Admin umumsetda | 18 Agustus 2020 | 192 kali

Pemkab Buleleng melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), melakukan uji coba penjernihan air sungai menggunakan Eco Enzym. Hal ini dilakukan, sebagai upaya pelestarian sungai Buleleng yang rencananya dijadikan tempat wisata baru. Ada sebanyak 250 liter Eco Enzym dituangkan di Sungai Buleleng yang bermuara di eks pelabuhan Buleleng. Penuangan ratusan Eco Enzym ini dilakukan bertepatan dengan peringatan HUT Ke-75 RI pada Senin (17/8).


Penuangan Eco Enzim ini dipimpin langsung Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana,ST didampingi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD), Ibu Bupati Buleleng Ny. Aries Sujati Suradnyana, dan juga melibatkan Komunitas Eco Enzim serta masyarakat. penuangan Eco Enzim dilakukan dari atas jembatan Tua di Sungai Buleleng secara bersamaan. Penuangan dilakukan di tiga titik sepanjang Sungai Buleleng. Mulai dari, Jembatan Banyuning, Lingkungan Buitan, Kelurahan Banjar Bali dan terakhir di jembatan Tua Sungai Buleleng. 

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menjelaskan penjernihan air menggunakan Eco Enzym sebagai momentum untuk memperkenalkan kepada masyarakat. Namun, Bupati Suradnyana tak menampik jika kondisi muara Sungai Buleleng memang membutuhkan infrastruktur untuk menahan pasang surut air laut, sehingga kejernihan air tetap terjaga.

Terlebih, pada saat musim kemarau, kondisi air yang surut terlihat sangat kumuh. Selain debit kecil, juga tekanan lingkungan dari hulu sungai juga besar. Bahkan banyak yang buang limbah di sungai.

“Saya menunggu waktunya. Karena harus terukur. Jangan sampai abal-abal. Kami juga dukung kalau benar bagus manfaatnya untuk tanaman buah. Maka penggunaan Eco Enzym pasti bisa diperluas,” jelasnya.

Terkait penataan kawasan muara Sungai Buleleng, pihaknya menyebut jika hal itu menjadi ranah Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida. 

“Kami bisa usulkan agar bisa menjadi skala prioritas oleh BWS. Sehingga bisa ditata oleh BWS kedepannya,” ungkap Agus Suradnyana.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng Putu Ariadi Pribadi menjelaskan, kondisi air di Sungai Buleleng memang berada pada level empat dan banyak terjadi pencemaran sehingga menjadi kumuh. Sebagai solusi pihaknya menggandeng komunitas Eco Enzym untuk menjernihkan air di Sungai Buleleng. Sehingga kedepan bisa dimanfaatkan untuk kegiatan wisata air.