Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) kembali menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) ke-XXI. Rakor kali ini mengambil tema “Melalui Rakor XXI PPTI Se-Bali Kita Mantapkan Upaya Peningkatan Kontribusi PPTI Dalam Eliminasi TBC Tahun 2030”. Rakor ini diikuti seluruh pengurus PPTI dari seluruh kabupaten/kota yang diselenggarakan di Ruang Unit IV Kantor Bupati Buleleng, Rabu (27/11). Pada acara tersebut dibuka oleh Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumberdaya Manusia Drs. I Made Budi Astawa, M.Si mewakili Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana,ST.
Dalam Rakor sebelumnya, PPTI mengadopsi pola global found dalam upaya meningkatkan penemuan kasus TBC sebagai implementasi petunjuk teknis investigasi kontak pasien TBC melalui kerjasama petugas kesehatan dan komunitas. Selain itu, dalam pencegahan TBC, PPTI telah melakukan penyuluhan, penemuan kasus, pendampingan pengobatan serta melacak kasus-kasus yang dirujuk dari rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua PPTI Bali, I Gusti Bagus Puspa Negara,saat membacakan laporan pada pembukaan Rakor. Puspa Negara juga mengatakan, keberhasilan peran dari PPTI sangat bergantung pada peran serta seluruh lapisan masyarakat. Ia pun menjelaskan maksud dari rakor ini adalah untuk mempertemukan pengurus wilayah dan cabang PPTI se-Bali serta narasumber untuk saling tukar fikiran, pendapat, dan pengalaman serta isu penting lainnya dalam upaya meningkatkan gerak langkah PPTI sebagai mitra Pemerintah dalam penganggulangan TBC di Bali.