TEMUI KORDINATOR STAFSUS PRESIDEN, BUPATI SURADNYANA BAHAS PELESTARIAN LINGKUNGAN DAN DESTINASI WISATA
Admin umumsetda | 13 September 2020 | 214 kali
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana,ST menyempatkan diri menemui Kordinator Staf Khusus Presiden Jokowi, Anak Agung Gede Ngurah Ari Dwipayana atau yang akrab disapa Jung Ari saat berkunjung ke Buleleng. Pertemuan ini dimanfaatkan Bupati Suradnyana untuk membahas dan memberikan gagasan terkait pelestarian lingkungan dan destinasi wisata di Buleleng. Pertemuan ini berlangsung di Desa Pedawa, Kecamatan Banjar tepatnya di Destinasi Wisata Rumah Adat Bandung Rangki, Sabtu (13/9) lalu.
Terkait pelestarian lingkungan, Bupati yang akrab disapa PAS ini, memberikan ide agar di daerah hulu ditanami tanaman yang mampu memberikan resapan air. Fenomena yang ada di daerah hulu Kabupaten Buleleng, sekarang lebih banyak tanaman yang tidak mampu memberikan kontribusi terhadap resapan air. Sehingga ini dikatakan dapat berakibat debit air berkurang. Ia menyampaikan kepada Jung Ari agar mencarikan waktu bertemu dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).
"Kalau bisa, berikan saya waktu untuk menpresentasikan kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait restorasi lingkungan di Kabupaten Buleleng untuk bisa mengembalikan vegetasi dengan segala konsekuinasinya, seperti penyiapan air untuk tumbuhan yang akan ditanam," Katanya.
Sementara, terkait destinasi wisata, sejak sejak awal kepemimpinannya, Bupati Suradnyana selalu menggaungkan "Tourism is diferent" yang memiliki arti wisata yang berbeda. Bupati Suradnyana menginginkan daerah wisata di Buleleng berbeda dengan Bali selatan. Bupati yang dikenal murah senyum ini, lebih mengedepankan adat budaya khas Buleleng. Seperti Rumah Adat Bandung Rangki di Desa Pedawa. Menurutnya rumah adat ini memiliki ciri khas yang tak bisa ditiru oleh tempat lain.
“Tourism is diferent. Pariwisata ini harus berbeda. Rumah Adat Bandung Rangki di Desa Pedawa ini bisa menjadi destinasi kuno yang menarik perhatian wisatawan. Kedepan bisa dibuat cinderamata berupa miniatur rumah Bandung Rangki untuk menjadi oleh-oleh bagi wisatawan. Dan ini bisa dikembangkan sebagai kerajinan rumah tangga,” singkat Suradnyana.