Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng telah memutuskan meniadakan pengarakan ogoh-ogoh saat pengrupukan. Sebagai gantinya, saat wabah Covid-19 mereda, dirancang lomba ogoh-ogoh.
Demikian diungkapkan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd saat Konferensi Pers terkait perkembangan Covid-19 di Lobi Athiti Wisma, Kantor Bupati Buleleng, Sabtu (21/03).
Gede Suyasa menjelaskan ogoh-ogoh yang tidak diarak saat pengrupukan Nyepi Tahun Baru Caka 1942 agar disimpan dengan baik. Pemkab Buleleng berencana melaksanakan lomba ogoh-ogoh saat masa penanganan wabah Covid-19 sudah selesai. “Nanti kalau situasinya sudah normal kembali, kita akan adakan lomba ogoh-ogoh baik tingkat kecamatan maupun tingkat kabupaten yang hadiahnya akan disediakan oleh pemerintah daerah,” jelasnya
Terkait perkembangan Covid-19 di Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa mengatakan di Kabupaten Buleleng jumlah Orang Dalam Pemantauan ( ODP ) tercatat sebanyak 60 orang yang terdiri dari kontak erat dengan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 57 Orang serta dari riwayat perjalanan ke Luar Negeri sebanyak 3 orang.
Dari jumlah 60 orang ODP tersebut sebanyak 18 orang sudah diisolasi di Rumah Sakit Pratama (RSP) Giri Emas. Semuanya dalam kondisi sehat. Selain ODP tersebut Pemkab Buleleng terus memantau orang yang mempunyai riwayat perjalanan dari luar negeri. Pemantauan ini dilakukan menggunakan formulir Health Alert Card (HAC) Notifikasi maupun yang tidak. Jumlahnya sebanyak 221 orang. Pemantauan ini dilakukan selama 14 hari oleh Puskesmas yang mewilayahi tempat tinggalnya serta bekerjasama dengan aparat desa setempat. Adapaun riciannya yakni pekerja kapal pesiar sebanyak 159 orang, TKI lainnya : 21 Orang, WNA : 39 Orang, dan yang baru Pulang dari Luar Negeri sebanyak 2 Orang. "Jadi totalnya ada 221 orang yang baru pulang dari luar negeri," tutup Gede Suyasa.(br)